Kamis, 17 Februari 2011

Disiplin, Modal Utama (Menjadi Guru Menyenangkan Part 11)



            Guru yang disukai para siswa ternyata adalah guru yang berdisiplin. Artinya, ia tertib dalam melaksanakan segala aturan yang berlaku dan mampu mendisiplinkan para siswa.
            Guru dikatakan berdisiplin apabila mengajar tepat waktu, tidak dikurangi dan tidak dilebihkan. Masuk kelas, beristirahat, dan pulang tepat pada waktunya. Selain itu, jika memberikan tugas, ia memeriksanya dan membagikan hasilnya kepada siswa tepat pada waktunya.
            Sebetulnya, siswa menyenangi sikap disiplin. Mereka menyadari bahwa sikap disiplin sangat berguna bagi kehidupan. Nah, sikap disiplin ini harus dicontohkan dan ditegakkan oleh gurunya. Apabila guru tidak mampu memberikan contoh dan menegakkan disiplin kepada siswa, siswa menjadi liar dan kurang berdisiplin.
            Tentu saja, disiplin dalam dunia pendidikan tidak sama dengan disiplin militer yang kaku. Disiplin dalam pendidikan merupakan proses pembelajaran hidup sehingga tidak setiap kesalahan dijatuhi hukuman.
            Kesalahan yang dilakukan pada kali pertama hendaknya dijadikan sebagai media untuk menyosialisasikan aturan yang dilanggar itu. Namun, dalam hal ini ada pengecualian. Apabila kesalahan yang dilakukan siswa merupakan tindakan pidana yang membahayakan kepentingan umum, hukuman dapat dijatuhkan, tetapi tentu saja proporsional dan edukatif.
            Untuk membiasakan sikap hidup disiplin, guru dapat memberikan contoh atau keteladanan. Dari keteladanan ini siswa dapat mengimitasi apa yang harus dilakukan guru. Selain keteladanan, guru juga dapat membiasakan para siswa untuk menaati aturan-aturan sederhana yang diberlakukan di sekolah secara konsisten. Untuk menegaskan perilaku mereka yang menunjukkan sikap disiplin, guru dapat melakukan reinforcement (peneguhan) atau membari mereka reward (pujian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar