Rabu, 12 Januari 2011

Kreatif dan Inovatif, Selalu Belajar, dan Humoris Resep yang Nggak Kalah Penting (Menjadi Guru Menyenangkan Part 4)


            Resep menjadi guru menyenangkan di bagian keempat ini ada 3, yaitu Kreatif dan Inovatif, Selalu belajar, dan Humoris.

Kreatif dan Inovatif
            Guru yang dicintai para siswa adalah guru kreatif. Guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan atau mencetuskan sesuatu yang baru dan unik.
            Dalam proses pembelajaran, guru kreatif dapat mengondisikan siswa untuk belajar dengan cara-cara yang unik dan menarik. Pembelakjarannya terasa segar dan merangsang karena ia senantiasa meggunakan cara-cara baru dan unik.
            Guru kreatif mampu menemukan dan menghasilkan berbagai cara, strategi, dan karya yang sangat bermanfaat untk keperlua pendidikan. Oleh karena itu, guru kreatif biasanya inovatif.
            Guru kreatif kaya akan gagasan dan cara dalam menghadapi setiap persoalan. Di tangan guru kreatif, pembelajaran selalu terasa menarik dan menggairahkan. Setiap keburukan yang menimpa dijadikannya sebagai peluang untuk mencapai kebaikan. Ia melahirkan banyak gagasan dan karya baru dan unik.

Selalu Belajar
            Anda tahu gergaji? Apa yang terjadi dengan gergaji yang tidak suka diasah? Tentu saja gergaji yang tidak pernah diasah akan tumpul. Gergaji yang tumpul apabila digunakan akan terasa berat dan hasil gergajiannya pun buruk. Guru ibarat geraji. Apabila jarang diasah, ia menjadi tumpul. Dan apabila gergaji pikiran guru tumpul, pembelajaran menjadi terasa berat dan hasilnya pun buruk sekali.
            Guru yang gergaji pikirannya selalu diasah dengan belajar sepanjang waktu terasa tajam. Ia merasa ringan dalam melaksanakan proses pembelajaran dan hasil pembelajarannya pun baik. Guru yang senantiasa belajar, gagasannya selalu segar, proses pembelajarannya berjalan dengan baik dan menarik. Sebaliknya, guru yang tidak suka mengasah gergaji pikirannya, ia mengajar dengan berat, siswa-siswinya pun tidak senang diajar olehnya. Seorang guru besar UPI (Universtas Pendidikan Indonesia), Prof. Naution pernah  mengatakan bahwa seorang sarjana yang tidak mau belajar lagi setelah menyelesaikan pendidikannya, ia kan mengalami erosi ilmu sebesar 10 persen setiap tahunnya.
            Pada era informasi, seorang guru tidak sepatutnya mengabaikan informasi yang ada. Guru yang tidak suka belajar lagi, pembelajarannya tidak up to date dan kurang dapat menarik perhatian siswa.
            Jadi, agar gagasan-gagasan kita baru dan selalu up to date, maka kita harus membiasakan diri belajar setiap waktu.

Humoris
            Pembelajaran yang dilakukan tanpa diselingi humor terasa membosankan dan menjenuhkan. Para siswa tidak menyukai guru yang pembelajarannya monoton. Sebaliknya, guru yang disukai para siswa adalah guru yang pembelajarannya menarik. Dan salah satu cara membuat pembelajaran menarik ialah dengan humor.
            Tentu saja humor yang dimaksud di sini adalah humor yang mendidik (edukati) dan terkendali. Humor tidak edukatif sebaiknya tidak dilakukan. Apalagi jika humor dilakukan tanpa kendali. Humor yang dilakukan tanpa kendali mnegakibatkan pembelajaran tidak efektif.
            Berikut ini beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kebiasaan humor, di antaranya:
  1. pembelajaran jadi lebih bervariasi dan nuansanya hidup;
  2. ketegangan saat pembelajaran dapat dikurangi;
  3. menciptakan komunikasi yang familiar;
  4. meregangkan saraf-saraf yang tegang sehingga menjadi lebih rileks; dan
  5. menciptakan daya tarik pembelajaran.

Guru hebat, mulai saat ini mari kita mulai mencoba ketiga resep menjadi guru menyenagkan di atas jika kita belum melakukannya. Bagi yang sudah pertahankan ya, dan cari inovasi yang lebih seru lagi. Selamat mencoba!
           

2 komentar:

  1. Salam kenal
    Tingkatkan kreatifitas dan inovasi baru kunjungi http://pcahyono.blogspot.com/
    Salam kreatif...

    BalasHapus
  2. yang jadi masalah saya gak humoris, gimana donk!!!

    BalasHapus