Minggu, 16 Januari 2011

Mengetahui Kebutuhan Siswa dan Bersikap Adil, How? (Menjadi Guru Menyenangkan Part 6)


Pada bagian keenam ini, saya ingin membahas dua hal yang sangat esensial dimiliki seorang guru menyenagkan yaitu hendaknya seorang guru mengetahui kebutuhan siswa dan bersikap adil kepada mereka. Baiklah, kita akan langsung menguraikannya di bawah ini.
Orang bijak berkata, ”Apabila Anda ingin menguasai orang lain, temukan kebutuhannya, lalu penuhi kebutuhan itu.” Nasehat ini sangat bermanfaat bagi para guru.
            Guru adalah orang yang seharusnya dapat mengendalikan para siswa. Agar mereka dapat terkuasai dan terkendali, maka temukan kebutuhan siswa, lalu penuhi kebuuhannya itu. Kebutuhan tentu saja tidak sama dengan keinginan. Kebutuhan adalah suatu hal yang benar-benar diperlukan, sedangkan keinginan belum tentu diperlukan.
            Kebutuhan siswa ada dua macam, yakni kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis. Keduanya harus dipenuhi. Misalnya, apabila siswa ingin buang air kecil, guru tidak boleh melarangnya karena itu kebutuhan dasar mereka. Yang harus dilarang adalah apabila buang air besar atau buang air kecil dijadikan sebagai alasan untuk meninggalkan pelajaran. Sedangkan kebutuhan psikologis, siswa butuh dihargai, dinilai karyanya, dipuji, didukung, dipercaya, dan diperlakukan secara adil dan manusiawi. Guru yang memahami dan mau memnuhi kebutuha siswa sangat disenangi siswa-siswinya.
            Membahas masalah kebutuhan siswa tidak bisa terlepas dari sikap adil. Bagaimana seharusnya guru bersikap adil kepada siswa?
            Salah satu hal yang dirindukan para siswa adalah perlakuan adil dari guru. Adil artinya memberikan sesuatu sesuai dengan haknya, tidak berat sebelah, dan tidak pilih kasih.  Apabila seseorang melakukan kebaikan akan mendapatkan imbalan positif, yang lainnya pun harus diperlakukan sama. Apabila seorang siswa yang melakukan kesalahan dihukum, siswa lain yang melakukan kesalaha itu juga harus dihukum.Sementara juga, apabila guru memberikan tugas, ia harus memeriksanya, ini namanya adil.
            Menurut Aristoteles, konsep keadilan dapat dibedakan ke dalam empat jenis keadilan, yakni sebagai berikut.
1. Keadilan Distributif
Keadilan ini adalah keadilan sesuai dengan pengorbanan, jasa, prestasi, dan keperluannya.
Sebagai contoh, apabila guru memberikan nilai yang bervariasi kepada siswa sesuai dengan prestasi mereka berarti sedang menerapkan prinsip keadilan distributif. Menurut keadilan ini, adil tidaklah harus sama. Adil menurut konsep ini adalah sesuai dengan kebutuhan, jasa, pengorbanan, prestasi, atau haknya.
2. Keadilan Komutatif
Maksud keadilan komutatif adalah keadilan dengan prinsip sama rata. Sebagai contoh, guru memperlakukan semua siswa dengan perhatian dan kasih sayang yang sama. Siswa diwajibkan mengenakan seragam yang sama bentuk dan warnanya. Kadang-kadang, guru harus memberlakukan keadilan ini dalam hal-hal tertentu.
3. Keadilan Konvensional
Artinya, keadilan yang diberikan oleh penguasa. Apa-apa yang dipertimbangkan oleh penguasa suatu keadilan yang diangap adil menurut konsep ini. Contohnya, guru membuat larangan perilaku yang membahayakan siswa lain. Apabila guru melakukan hal ini berarti ia telah menegakan keadilan konvensional.
4. Keadilan Kodrat Alam
Keadilan kodrat alam merupakan prinsip keadilan bedasarkan pada kodrat alam. Contoh, guru menyuruh siswa laki-laki mengangkat sampah ke tempat sampah, sedangkan kepada siswa perempuan ia menyuruh mereka menyapu lantai. Hal ini disebabkan karena secara kodrat alam, laki-laki lebih kuat ototnya daripada wanita sehingga adil apabila yang kuat ototnya diberi beban pekerjaan yang lebih berat.
            Keempat macam keadilan tersebut dapat dipraktikkan satu per satu atau bisa juga keempat-empatnya sesuai dengan situasi dan kondisi.
            Insya Allah, dengan anda mengetahui kebutuhan siswa dan bersikap adil kepada mereka. Maka, bertambahlah kriteria pada diri anda, hingga kemudian anda layak mendapat gelar guru yang menyenagkan. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar