Senin, 24 Januari 2011

Sabar, Rendah Hati, dan Penyayang Impian Semua Orang (Menjadi Guru Menyenangkan Part 9)



1. Menjadi guru menyenangkan harus S-A-B-A-R
            Dalam menjalankan tugasnya, guru tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan, terutama dari siswa-siswinya. Ujian dan cobaan itu dapat berupa sikap siswa yang kurang memahami proses pembelajaran, ketidakdisiplinan siswa, dan berbagai bentuk ujian lainnya. Untuk mengatasi persoalan itu diperlukan kesabaran seorang guru. Sabar dalam konteks ini bukan berarti menerima apa adanya terhadap apa yang terjadi lalu berdiam diri saja. Sabar dalam konteks ini adalah menerima ujian sebagai sesuatu yang menantang dan mendidik untuk lebih maju.
            Jika siswa kurang berdisiplin, guru hendaknya terus berusaha dengan berbagai pendekatan dan metode positif seingga siswa berubah menjadi disiplin. Apabila siswa kurang pintar, guru penyabar selalu menguapayakan agar siswa atau peserta didiknya itu secara bertahap berubah menjadi lebih pintar, dan seterusnya. Dengan kata lain, guru penyabar adalah guru yang telaten dalam mendidik siswa-siswinya sampai mereka benar-benar mencapai tujuan pendidikan.
            Guru penyabar menyadari bahwa tugasnya adalah memperbaiki siswa-siswinya. Oleh karena itu, ia tidak akan berputus asa dalam menghadapi sikap dan perilaku mereka yang aneh-aneh dan macam-masam. Apa pun yang terjadi pada mereka, ia terus berusaha memperbaiki dengan penuh rasa tanggung jawab dan tak kenal menyerah.

2. Selalu Rendah Hati
            Salah satu hal yang disukai dari penampilan dan sikap seseorang adalah sikap rendah hati. Sikap rendah hati ialah sikap tidak mengagungkan diri meskipun sebetulnya ia patut diagungkan. Sikap ini sangat menyenangkan orang lain. Orang dengan sikap rendah hati memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berkomunikasi secara bebas dan terbuka.
            Dengan sikap renda hati, secara tidak langsung guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan gagasan, kreativitas, dan kemampuannya. Bahkan, dengan sikap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersikap berani mengemukakan perasaan, gagsan, dan pikiran. Di tangan guru yang rendah hati, siswa dapat berkembang menjadi lebih maju.

3. Tetap Penyayang
            Ada pepatah yang mengatakan, “Siapa menanam cabai, ia akan menuai cabai.” Artinya, siapa pun orang yang menanam kebaikan, ia akan memperoleh kebaikan. Sebaliknya, siapa yang menanam keburukan, ia akan menuai keburukan. Demikian pula apabila seorang guru menyayangi siswa-siswinya, ia akan disayang oleh mereka.
            Guru penyayang bukan berarti membiarkan siswa-siswinya melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan sekehendak hati mereka. Guru penyayang memahami betul perannya, kapan ia harus mendukung siswa, menasihati, memarahi, dan membiarkan suatu perilaku siswa.
            Guru penyayang bukan berarti tidak dapat menghukum siswa yang melakukan pelanggaran. Ia bias menghukum siswa apabila layak dijatuhi hukuman dengan penuh rasa kasih sayang sehingga hukuman dengan penuh kasih saying bagi siswa tidak terasa sebagai tidakan pengucilan atau tekanan terhadap dirinya, tetapi sebagai proses pembelajaran.
            Guru penyayang memperlakukan siswa-siswinya secara arif, bijak, dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menjadi guru menyenagkan harus memiliki ketiga hal di atas, bagaimana anda SIAP???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar