Berbicara soal kata sederhana, sepertinya hal yang mudah kita lakukan. Apalagi, bagi seorang guru seperti kita. Tetapi, pada kenyataannya memiliki pribadi sederhana itu perlu ketrampilan dan jam terbang berupa pengalaman yang luar biasa. Bagaimana yang dimaksud manjadi guru yang sederhana di sini?
Hal yang menarik bagi sebagian orang adalah kesederhanaa. Apabila anda tidak berlebih-leihan dalam berpenampilan, menggunakan bahasa yang bersahaja dan mudah dipahami siswa, serta mampu menyederhanakan konsep yang rumit manjadi mudah, anda teah menjadi guru sederhana. Anda layak untuk disayang atau disenangi oleh siswa-siswi anda.
Kesederhanaan seorang guru dapat diimplementasikan dalam prinsip 3S, yakni Seperlunya, Semestinya, dan Sewajarnya. Berpenampilan sederhana berarti berpenampilan seperlunya, semestinya, dan sewajarnya. Jadi, sederhana harus diterjemahkan sebagai sikap dan perbuatan yang tidak berlebih-lebihan, tetapi juga tidak asal-asalan.
Sederhana bukan berarti menderita dan berpenampilan lusuh seperti kisah Umar Bakrinya Iwan Fals.
Bagaimana? Siap menjadi guru sederhana? Mulailah dari sekarang untuk belajar menjadi sederhana, karena menjadi orang sederhana itu tidak mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar