Rabu, 22 Desember 2010

Menjadi Guru Menyenangkan? Why Not?

Berbicara soal menjadi guru menyenangkan, kadang kita sebagai seorang guru masih seringkali bertanya-tanya kepada diri sendiri. Apakah saya sudah menjadi guru yang menyenangkan? Nah, untuk menjawab kegelisahan dari pertanyaan anda kali ini saya akan membahas apa saja ciri-ciri dari pribadi guru menyenangkan itu, sehingga anda dapat menilai diri anda, kira-kira dari sekian ciri-ciri berikut ciri-ciri mana yang sudah anda miliki.
            Guru menyenangka adalah guru yang menunjukkan sikap dan perilaku menyenagkan bagi diri dan siswanya, baik saat pembelajaran berlangsung maupun di luar pembelajaran. Yang dimaksud dengan menyenangkan di sini adalah menyenangkan dalam penampilan, sikap, perilaku, serta pembelajarannya efektif dan efisien.
            Untuk menjadi guru menyenangkan diperlukan kepribadian dan kompetensi tertentu. Beberapa kepribadian guru menyenangkan akan saya uraikan berikut ini.

  1. Proaktif
Kata proaktif harus diterjemahkan lebih dari sekedar mengambil inisiatif dalam situasi yang dihadapi. Stephen R. Covey dalam The Seven Habits of Highly Effective People mengatakan bahwa proaktif adalah mengambil inisiatif yang disertai dengan tanggung jawab.
Orang-orang proaktif mengenali tanggung jawab itu. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengondisian untuk perilaku mereka. Perilaku mereka adalah produk dari pilihan sadar mereka sendiri berdasarkan pada nilai, bukan produk dari kondisi mereka berdasarkan pesanan. Mereka dapat mengatur cuaca mereka sendiri.
Guru proaktif pada dasarnya adalah guru yang mampu mengambil inisiatif disertai tanggung jawab atas setiap keadaan yang dihadapinya. Ia berpikir pada peluang saat menghadapi situasi sulit sekalipun. Ia bertindak dengan nilai-nilai, bukan atas dasar perasaan.
Beberapa alasan mengapa guru proaktif sangat disukai oleh para siswa. Alasan mereka menyukai guru proaktif sungguh bergam diantaranya, sebagai berikut.
(1)   Guru proaktif tidak mengedapankan perasaan dalam memperlakukan siswa-siswinya. Ia mengedepankan nilai-nilai.
Jika siswa harus diperlakukan adil, guru proaktif akan menempatkan nilai keadilan itu secara konsisten kepada setiap siswa. Jika siswa harus diperlakukan adil, guru proaktif akan menempatkan nilai keadilan itu secara konsisten kepada setiap siswa. Jika siswa melakukan kesalahan dan harus dijatuhi hukuman, guru proaktif akan menghukum secara proporsional, tidak berlebih-lebihan. Dalam menilai pun demikian, siswa dengan prestasi yang baik diberi nilai baik. Demikian pula sebaliknya, siswa dengan prestasi buruk diberi nilai buruk.
(2)   Guru proaktif tidak kehilangan kendali dalam menghadapi siswa-siswinya.
Ia berpegang pada tali yang kuat, yaitu nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam sikap dan tindakannya. Siswa pun senang apabila guru memperlakukan mereka dengan nilai-nilai, bukan dengan perasaan senang-tidak senang, benci-sayang, dan sebagainya.
(3)   Guru proaktif selalu pandai membaca peluang untuk mencapai kebaikan.
Dalam kondisi apa pun, guru proaktif selalu pandai menemukan peluang, termasuk ketika ia sedang dalam keadaan sulit. Ketika dunia ini menjadi gelap, guru proaktif idak berteriak meyalahkan ingkungan yang gelap, tetapi ia segera bergegas menyalakan api (cahaya) meskipun hanya sebatang lilin.
(4)   Guru proaktif menenagkan para siswa. Siswa menjadi tenang karena berada di samping guru yang proaktif.
Para siswa tidak takut diperlakukan semena-mena, tidak takut diperlakukan secara tidak adil. Mereka merasa nyaman karena selalu ada jalan pemecahan atas setiap persoalan yang dihadapi.
(5)   Guru proaktif meluaskan pengaruh positif ke lingkungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan yang buruk. Apabila terjadi hal buruk, guru proaktif tampil sebagai solusi dan menciptakan situasi menjadi semakin baik.
Atas dasar alasan-alasan tersebut, maka guru proaktif menyenangka bagi para siswa. Bahkan, bukan hanya siswa yang merasa senang terhadap guru proaktif, guru sendiri pun senang terhadap guru proaktif, guru pun senang dan merasa enjoy apabila dirinya mampu bersikap dan bertindak proaktif. Bertindak proaktif itu sendiri artinya mengambil inisiatif sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini sebagai kebenaran universal.
Di dunia ini pun banyak didapati orang-orang sukses. Orang-orang sukses pada bidangnya adalah mereka yang bersikap dan bertindak proaktif. Mereka mampu mengambil peluang dan kesempatan dengan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.
Lalu, sudahkah Anda saat ini termasuk ke dalam guru proaktif?
Bersambung...

1 komentar:

  1. assalamualaikum min, kalo boleh tau ini referensinya buku apa ya? soalnya aku lagi butuh materi yg kaya gini... trimakasih min...

    BalasHapus